Kamis, 11 Oktober 2012

INTERAKSI SOSIAL DALAM PERUSAHAAN


INTERAKSI SOSIAL DALAM PERUSAHAAN
            Tingkah laku individu yang dimanifestasikan keluar itu, pada hakikatnya bersumber dari potensi yang menetap dalam diri individu itu sendiri.  Semua tingkah laku tersebut pada dasarnya mencerminkan fungsi individu di dalam kelompok.  Dan tingkah laku ini cocok atau sesuai dengan konsep masyarakat yang dituntutkan pada diri masing-masing individu tersebut.  Dengan demikian sebagian besar dari tingkah laku manusia itu selalu berkorelasi dengan kedudukannya dalam suatu kelompok sosial dan berkorelasi dengan kedudukannya dalam suatu kelompok sosial dan berkorelasi pula dengan situasi dan peranan sosialnya.
            Banyak fakta membuktikan, bahwa lebih mudah mengubah tingkah laku sekelompok orang daripada mengubah tingkah laku individu demi individu.  Jelasnya lebih mudah mengubah seseorang dalam ikatan kelompok daripada secara individu.  Maka jelaslah bahwa tekanan sosial itu besar sekali peranannya dalam usaha pembentukan kebiasaan, tingkah laku, sikap dan disiplin kerja di dalam lingkungan.
            Psikologi industri dan psikologi manajemen lebih mengaitkan kehidupan bawahan dengan kondisi sosial dari kelompok sosialnya.  Dengan demikian akan tercipta iklim kerja yang menyenangkan, dan tercipta hubungan antar karyawan yang terbuka.
            Organisasi perusahaan adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan terikat secara formal dalam satu hirarki, di mana selalu terdapat hubungan antara seseorang atau sekelompok orang yang disebut atasan atau pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
            Pada setiap anggota organisasi tersebut dapat dijumpai aksi-aksi dan reaksi-reaksi yang timbal balik dari masing-masing individu yang tergantung dalam kelompok tersebut.  Agar terjadi ketertiban didalam organisasi, perlu adanya pengaturan mengenai pembagian tugas, cara kerja dan hubungan antara pekerja yang satu dengan pekerja yang lain, serta pribadi yang satu dengan pribadi yang lain.  Organisasi ini dapat disebut sebagai sekumpulan orang yang tunduk pada konvensi bersama untuk mengadakan kerja sama dan interaksi guna untuk mencapai tujuan bersama, dalam rangka keterbatasan sumber daya manusia dan sumber materil.
            Di samping fungsi ekonomis yaitu memproduksi barang industri, perushaan harus juga mempunyai fungsi sosial, yaitu menciptakan dan mendistribusikan kepuasan manusiawi dan kesejahteraan sosial.  Sehubungan dengan hal ini, bukannya individu buruh sebagai elemen yang terisolasi yang harus diutamakan, tetapi mereka harus dilihat sebagai satu anggota atau satu bagian dari satu kelompok primer.  Jadi baik fungsi ekonomis maupun fungsi sosial dari perusahaan dan industri, kedua-duanya adalah sama pentingnya, dan keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya.  Jika organisasi human dengan aspek-aspek sosialnya itu tidak seimbang dan tidak diperhatikan sama sekali, maka semua bentuk system efisiensi yang bagaimanapun efektifnya di dunia ini, tidak mungkin bisa mempertinggi efisiensi kerja dan menambah produksi.
            Jika emosi-emosi pegawai menjadi lebih positif, sehingga moralnya bisa dipertinggi, maka akan muncul tim kerja yang akrab dan penuh persahabatan, lalu orang akan menjadi lebih rajin dan senang bekerja.  Moralitas tinggi bisa dipupuk, apabila karyawan merasa dihargai oleh atasannya dan dilibatkan dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh perusahaan.  Dengan demikian akan tercipta satu tim kerja dengan kesadaran sosial yang tinggi.
            Kelompok-kelompok sosial yang ada dalam perusahaan itu sangat besar pengaruhnya terhadap tingkah laku individu sebagai anggota dari kelompok tersebut.  Jadi, ada semacam tekanan kelompok terhadap karyawan dan pekerja secara individual.  Kelompok sosial yang berbentuk tim-tim kerja ini, akan secara spontan menampilkan pemimpin-pemimpin alami, yang akan muncul dengan persetujuan kawan-kawannya.  Mereka akan menghormati pemimpin kelompok yang mereka pilih sendiri dan patuh padanya, serta menghargai nilai-nilai dan kebiasaan kelompoknya.

a.  Sikap Dan Komunikasi
            Komunikasi yang juga merupakan bagian dari psikologis sosial, merupakan proses penyampaian pesan dari salah seorang individu kepada individu yang lain sehingga terjadi kesamaan pengertian.
            Hubunngan kemanusiaan ini sebagai interaksi yang disengaja untuk mencapai tujuan, dapat dikatakan sebagai usaha untuk mendayagunakan hubungan antara manusia untuk menggerakkan, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.

b.  Human Relation     
            Human relation dibagi dua pengertian yaitu:
  1. Dalam arti luas:  “ Interaksi antara seorang dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam bidang kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.”.  Seorang melakukan interaksi dengan orang lain, ia melakukan komunikasi dengan cara sedemikian baiknya.  Sehingga maksudnya tercapai dengan memuaskan hati kedua belah pihak.  Suksesnya human relation itu disebabkan sikap menghargai orang lain, sehingga interaksi tersebut berpegang pada sifat manusia.
  2. Dalam arti sempit: “ merupakan interaksi antara seorang dengan orng lain, akan tetapi interaksi disini hanyalah dalam situasi kerja dan dalam organisasi, sedangkan tujuannya, untuk menggiatkan seseorang bekerja dengan semangat, kerja sama yang produktif tetapi dengan hati puas dan senang.
Kunci aktivitas human relation adalah motivasi.  Motivasi karyawan untuk bekerja giat berdasarkan kebutuhan mereka secara memuaskan yakni kebutuhan akan upah yang cukup bagi keperluan hidup keluarga, kebahagiaan keluarganya, kemajuan dirinya sendiri.  Dalam melaksanakan human relation,  pemimpin organisasi melakukan komunikasi dengan karyawannya.  Dan komunikasi ini bersifat manusiawi untuk menggiatkan mereka bekerja sama, sehingga hasilnya memuaskan, di samping mereka bekerja dengan hati puas.
c.  Sifat Tabiat Manusia
            Ada dua faktor yang menentukan sifat tabiat manusia yaitu, pembawaan sejak ia dilahirkan dan lingkungan hidupnya. Dalam berinteraksi  dengan lingkungannya, seseorang menangkap kesan-kesan dari luar dirinya melalui panca indranya.  Dan itulah yang menimbulkan sifat tabiat manusia yang berbeda, karena itu untuk mengetahui pribadi seseorang tidak cukup mengenal individu saja.  Selanjutnya dalam perjalanan hidupnya dan berkembanglah jiwanya.  Seseorang mengalami aktivitas kejiwaan.  Dan bila aktivitas kejiwaan itu tetap sama tanpa terpengaruhi oleh kesan-kesan yang pada suatu saat muncul, yang dinamakan fungsi kejiwaan.  Fungsi kejiwaan itu adalah pikiran, rasa, intuisi dan penginderaan.  Dan salah satu diantaranya pada seseorang bisa dominan.
            Orang yang dominan pikirannya akan berusaha memahami lingkungannya dengan jalan pengetahuan.  Dan orang yang dominan pada perasaan, memahami lingkungannya dengan ukuran penilaian senang atau tidak senang, suka atau tidak suka.  Bisa juga orang lebih dominan pada intuisi, dimana orang menangkap segala hal dalam lingkungannya lebih banyak lewat penglihatan batin, melihat makanan secara keseluruhan.  Sedang orang yang dominan penginderaannya menangkap hal-hal yang terdapat dalam lingkungannya sebagai mana adanya tanpa ukuran penilaian apapun.
            Berdasarkan fungsi kejiwaan tersebut di atas, manusia dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1.       Orang yang lebih mementingkan lingkungannya daripada diri sendiri, lebih mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan diri sendiri.
2.        Orang-orang lebih mementingkan dirinya sendiri daripada kepentingan umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar