Selasa, 09 Oktober 2012

komunikasi dalam Kesehatan Masyarakat


BAB II
KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

1.             KOMUNIKASI KESEHATAN
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dalam metode komunikasi, baik menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi interpersonal, maupun komunikasi massa.
Tujuan utama komunikasi kesehatan adalah perubahan perilaku kesehatan masyarakat, selanjutnya perilaku masyarakat yang sehat tersebut akan berpengaruh kepada meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam program – program kesehatan masyarakat adalah komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa.

1.1.       Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi langsung, tatap muka antara satu orang dengan orang lain baik perorangan maupun kelompok. Komunikasi ini  tidak melibatkan kamera, artis, penyiar, atau penulis skenario. Kamonikator langsung bertatap muka dengan komunikan, baik secara individual, maupun kelompok.
Didalam pelayanan kesehatan, komunikasi antar peribadi ini terjadi antara petugas kesehatan atau health provider dengan clients, atau kelompok masyarakat dan para anggota masyarakat. Komunikasi antar pribadi merupakan pelengkap komunikasi massa. Artinya pesan – pesan kesehatan yang telah disampaikan lewat media massa (televisi, radio, koran, dan sebagainya) dapat ditindaklanjuti dengan melakukan komunikasi antar pribadi, misalnya penyuluhan kelompok dan konseling kesehatan.

Komunikasi antar pribadi dapat efektif apabila memenuhi tiga hal diantaranya:
a.              Empathy, yakni menempatkan diri pada kedudukan orang lain (orang yang diajak komunikasi)
b.             Respect terhadap perasaan dan sikap orang lain
c.              Jujur dalam menanggapi pertanyaan orang lain yang diajak berkomunikasi

Metode komunikasi antar pribadi yang paling baik adalah konseling, karena di dalam cara ini antara komunikator atau konselor dengan komunikan atau klien terjadi dialog. Klien dapat lebih terbuka menyampaikan masalah dan keinginan – keinginannya, karena tidak ada pihak ketiga yang hadir.

Proses konseling ini dapat diingat secara mudah dengan akronim berikut :
G       Greet Client Warmly (menyambut klien dengan hangat)
A       Ask Client About Themselves (menanyakan tentang keadaan mereka)
T       Tell Client About Their Problems (menanyakan masalah – masalah yang mereka hadapi)
H       Help Clients Solve Their Problem (membantu pemecahan masalah yang mereka hadapi)
E       Explain How To Prevent To Have The Same Problem (menjelaskan bagaimana mencegah terjadinya masalah yang sama)
R       Return To Follow-Up (melakukan tindak lanjut terhadap konseling)

1.2.          Komunikasi Massa
Komunikasi massa ialah penggunaan media massa untuk menyampaikan pesan – pesan atau informasi kepada khalayak atau masyarakat. Komunikasi dalam kesehatan masyarakat berarti menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat melalui berbagai media massa (TV, Radio, media cetak, dan sebagainya) dengan tujuan agar masyarakat berperilaku hidup sehat.

Dalam perkembangannya, komunikasi massa tidak hanya terbatas pada penggunaan media cetak dan media elektronik saja, melainkan mencakup juga pengguaaan media tradisional. Komunikasi massa dengan menggunakan media tradisional itu tampaknya lebih efektif, karena sangat erat hubungannya dengan sosial budaya masyarakat setempat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar