INTERAKSI SOSIAL DALAM
PERUSAHAAN
Tingkah laku individu yang
dimanifestasikan keluar itu, pada hakikatnya bersumber dari potensi yang
menetap dalam diri individu itu sendiri.
Semua tingkah laku tersebut pada dasarnya mencerminkan fungsi individu
di dalam kelompok. Dan tingkah laku ini
cocok atau sesuai dengan konsep masyarakat yang dituntutkan pada diri
masing-masing individu tersebut. Dengan
demikian sebagian besar dari tingkah laku manusia itu selalu berkorelasi dengan
kedudukannya dalam suatu kelompok sosial dan berkorelasi dengan kedudukannya
dalam suatu kelompok sosial dan berkorelasi pula dengan situasi dan peranan sosialnya.
Banyak fakta
membuktikan, bahwa lebih mudah mengubah tingkah laku sekelompok orang daripada
mengubah tingkah laku individu demi individu.
Jelasnya lebih mudah mengubah seseorang dalam ikatan kelompok daripada
secara individu. Maka jelaslah bahwa
tekanan sosial itu besar sekali peranannya
dalam usaha pembentukan kebiasaan, tingkah laku, sikap dan disiplin kerja di
dalam lingkungan.
Psikologi industri
dan psikologi manajemen lebih mengaitkan kehidupan bawahan dengan kondisi
sosial dari kelompok sosialnya. Dengan
demikian akan tercipta iklim kerja yang menyenangkan, dan tercipta hubungan
antar karyawan yang terbuka.
Organisasi
perusahaan adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan terikat secara formal dalam satu
hirarki, di mana selalu terdapat hubungan antara seseorang atau sekelompok
orang yang disebut atasan atau pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang
disebut bawahan.
Pada setiap anggota
organisasi tersebut dapat dijumpai aksi-aksi dan reaksi-reaksi yang timbal
balik dari masing-masing individu yang tergantung dalam kelompok tersebut. Agar terjadi ketertiban didalam organisasi,
perlu adanya pengaturan mengenai pembagian tugas, cara kerja dan hubungan
antara pekerja yang satu dengan pekerja yang lain, serta pribadi yang satu
dengan pribadi yang lain. Organisasi ini
dapat disebut sebagai sekumpulan orang yang tunduk pada konvensi bersama untuk
mengadakan kerja sama dan interaksi guna untuk mencapai tujuan bersama, dalam
rangka keterbatasan sumber daya manusia dan sumber materil.
Di samping fungsi
ekonomis yaitu memproduksi barang industri, perushaan harus juga mempunyai
fungsi sosial, yaitu menciptakan dan mendistribusikan kepuasan manusiawi dan
kesejahteraan sosial. Sehubungan dengan
hal ini, bukannya individu buruh sebagai elemen yang terisolasi yang harus
diutamakan, tetapi mereka harus dilihat sebagai satu anggota atau satu bagian
dari satu kelompok primer. Jadi baik
fungsi ekonomis maupun fungsi sosial dari perusahaan dan industri, kedua-duanya
adalah sama pentingnya, dan keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Jika organisasi human dengan aspek-aspek
sosialnya itu tidak seimbang dan tidak diperhatikan sama sekali, maka semua
bentuk system efisiensi yang bagaimanapun efektifnya di dunia ini, tidak
mungkin bisa mempertinggi efisiensi kerja dan menambah produksi.
Jika emosi-emosi
pegawai menjadi lebih positif, sehingga moralnya bisa dipertinggi, maka akan
muncul tim kerja yang akrab dan penuh persahabatan, lalu orang akan menjadi
lebih rajin dan senang bekerja.
Moralitas tinggi bisa dipupuk, apabila karyawan merasa dihargai oleh
atasannya dan dilibatkan dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh
perusahaan. Dengan demikian akan
tercipta satu tim kerja dengan kesadaran sosial yang tinggi.
Kelompok-kelompok
sosial yang ada dalam perusahaan itu sangat besar pengaruhnya terhadap tingkah
laku individu sebagai anggota dari kelompok tersebut. Jadi, ada semacam tekanan kelompok terhadap
karyawan dan pekerja secara individual.
Kelompok sosial yang berbentuk tim-tim kerja ini, akan secara spontan
menampilkan pemimpin-pemimpin alami, yang akan muncul dengan persetujuan
kawan-kawannya. Mereka akan menghormati
pemimpin kelompok yang mereka pilih sendiri dan patuh padanya, serta menghargai
nilai-nilai dan kebiasaan kelompoknya.
a. Sikap Dan Komunikasi
Komunikasi yang juga
merupakan bagian dari psikologis sosial, merupakan proses penyampaian pesan
dari salah seorang individu kepada individu yang lain sehingga terjadi kesamaan
pengertian.
Hubunngan
kemanusiaan ini sebagai interaksi yang disengaja untuk mencapai tujuan, dapat
dikatakan sebagai usaha untuk mendayagunakan hubungan antara manusia untuk
menggerakkan, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
b. Human Relation
Human relation dibagi dua
pengertian yaitu:
- Dalam arti luas: “ Interaksi antara seorang dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam bidang kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.”. Seorang melakukan interaksi dengan orang lain, ia melakukan komunikasi dengan cara sedemikian baiknya. Sehingga maksudnya tercapai dengan memuaskan hati kedua belah pihak. Suksesnya human relation itu disebabkan sikap menghargai orang lain, sehingga interaksi tersebut berpegang pada sifat manusia.
- Dalam arti sempit: “ merupakan interaksi antara seorang dengan orng lain, akan tetapi interaksi disini hanyalah dalam situasi kerja dan dalam organisasi, sedangkan tujuannya, untuk menggiatkan seseorang bekerja dengan semangat, kerja sama yang produktif tetapi dengan hati puas dan senang.
Kunci aktivitas human relation adalah motivasi. Motivasi karyawan untuk bekerja giat
berdasarkan kebutuhan mereka secara memuaskan yakni kebutuhan akan upah yang
cukup bagi keperluan hidup keluarga, kebahagiaan keluarganya, kemajuan dirinya
sendiri. Dalam melaksanakan human
relation, pemimpin organisasi melakukan
komunikasi dengan karyawannya. Dan
komunikasi ini bersifat manusiawi untuk menggiatkan mereka bekerja sama,
sehingga hasilnya memuaskan, di samping mereka bekerja dengan hati puas.
c. Sifat Tabiat Manusia
Ada dua faktor yang menentukan sifat tabiat
manusia yaitu, pembawaan sejak ia dilahirkan dan lingkungan hidupnya. Dalam
berinteraksi dengan lingkungannya,
seseorang menangkap kesan-kesan dari luar dirinya melalui panca indranya. Dan itulah yang menimbulkan sifat tabiat
manusia yang berbeda, karena itu untuk mengetahui pribadi seseorang tidak cukup
mengenal individu saja. Selanjutnya dalam
perjalanan hidupnya dan berkembanglah jiwanya.
Seseorang mengalami aktivitas kejiwaan.
Dan bila aktivitas kejiwaan itu tetap sama tanpa terpengaruhi oleh
kesan-kesan yang pada suatu saat muncul, yang dinamakan fungsi kejiwaan. Fungsi kejiwaan itu adalah pikiran, rasa,
intuisi dan penginderaan. Dan salah satu
diantaranya pada seseorang bisa dominan.
Orang yang dominan
pikirannya akan berusaha memahami lingkungannya dengan jalan pengetahuan. Dan orang yang dominan pada perasaan,
memahami lingkungannya dengan ukuran penilaian senang atau tidak senang, suka
atau tidak suka. Bisa juga orang lebih
dominan pada intuisi, dimana orang menangkap segala hal dalam lingkungannya
lebih banyak lewat penglihatan batin, melihat makanan secara keseluruhan. Sedang orang yang dominan penginderaannya
menangkap hal-hal yang terdapat dalam lingkungannya sebagai mana adanya tanpa
ukuran penilaian apapun.
Berdasarkan fungsi
kejiwaan tersebut di atas, manusia dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1.
Orang yang lebih mementingkan
lingkungannya daripada diri sendiri, lebih mengutamakan kepentingan umum dari
pada kepentingan diri sendiri.
2.
Orang-orang lebih mementingkan dirinya sendiri
daripada kepentingan umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar