INTERAKSI SOSIAL
1. HUBUNGAN
KEMANUSIAAN DAN FAKTOR
MANUSIA
Di dalam sub bab ini akan dibahas masalah
antarhubungan atau disebut juga dengan Interaksi sosial, yang mana di dalamnya
meliputi tentang hubungan antarmanusia dengan manusia (individu dengan
individu), individu dengan kelompok dan antar kelompok dengan kelompok. Yang mana di dalam hubungan tersebut terdapat
pengaruh saling mempengaruhi secara timbal balik. Di mana dengan pengaruh mempengaruhi tersebut
berarti yang satu berubah karena yang lain dan yang satu mengubah sesuai dengan
yang lain, dan dengan perubahan tersebut yang diakibatkan saling pengaruh
mempengaruhi dan saling menyesuaikan diri berarti terjadi interaksi.
Di dalam semua
antarhubungan kemanusiaan, baik antar manusia dengan manusia maupun manusia
dengan kelompok, terdapat suatu struktural.
Dimana selalu terjadi semacam adu mengadu kekuasaan yang menghasilkan
suatu keseimbangan, yang kadang-kadang bersifat stabil dan kadang-kadang pula
bersifat labil
Kekuasaan itu tentu
tidak dimaksudkan sebagai kekuasaan jasmaniah, seorang bayi misalnya yang baru
lahir sudah mempunyai kekuasaan terhadap orang tuanya menyesuaikan segenap
kehidupan mereka kepada kemauan dan keperluan sang bayi tersebut.
Di dalam kehidupan
manusia terdapat 4 faktor penting yang mempengaruhinya yaitu:
- Warisan biologis (heredity)
- Keadaan alam sekitar kita (natural environment)
- Warisan sosial (sosial heritage)
- Kelompok manusia (group)
Kelompok manusia menguasai anggota-anggotanya, sadar atau tidak
sadar, para anggota menyesuaikan diri dengan dengan kelompok manusia itu. Bagi seorang anggota yang tidak dapat
menyesuaikan diri, maka kehidupannya menjadi sulit. Ia dapat dihukum oleh kelompoknya, baik
secara formal maupun informal, misalnya dengan kritik atau kehilangan
penghargaan diri pihak sesam anggotanya.
Pendapat-pendapat
sesam anggotanya adalah penting bagi anggota perseorangan. Ia menerima dan menurut berbagai norma-norma
dan cara-cara yang menentukan kelakuan dan sikapnya. Kadang-kadang ia terbentur pada sesamanya,
dalam kerjasama atau persaingan maupun
pertentangan, dalam segala antraksi dan antarhubungan ini, yang disebut proses sosial.
Kelompok pertama
yang dialami individu yang baru lahir, ialah keluarga, dan antarhubungan
(interaksi) pertama diadakan olehnya dengan ibu bapak serta kakak-kakak.
Makin bertambah
umur, makin luaslah pergaulan dan jumlah antarhubungan bertambah begitu pula
keanggotaan dalam berbagai kelompok, sebagai kelompok teman-teman sepermainan,
para tetangga, sekolah, assosiasi-assosiasi dll. Di dalam antar hubungan menghendaki
penyesuaian terus menerus dan penyesuaian itu bersifat lahir bathin. Penyesuaian itu tidak selalu mudah.
Terkadang para
anggota kelompok membentuk suatu kelompok tersendiri secara informal dalam
kelompok mereka, yang disebut sub kelompok atau sub group yang mempunyai kultur
tersendiri. Misalnya pada sebuah pabrik
dapat berbentuk subgroup yang mempunyai norma-norma lain dari pada norma-norma yang berlaku dalam pabrik itu.
Dalam intraksi
sosial perubahan yang terjadi secara simultan sedangkan perubahan autoplastis
(perubahan yang bersifat mengubah diri sendiri) maupun alloplastis (perubahan
yang bersifat mengubah lingkungan) terjadi melalui suatu mekanisme, dimana
mekanisme tersebut antara lain:
√ Imitasai atau peniruan
Yaitu merupakan suatu cara
belajar dengan mengikuti contoh orang lain.
Peniruan
dilakukan secara sadar dan
sistematis.
√ Sugesti atau anjuran
Yaitu anjuran tertentu
yang menerbitkan suatu reaksi langsung dan tanpa pikiran
panjang pada individu
yang menerima sugesti itu. Pengaruh sugesti pada seseorang
tergantung pada sikap
kurang atau lebih kritisnya. Dimana
kurangnya sifat kritis ada
hubungan dengan umur
muda, kurang pendidikan, lekas percaya, gelisah, maupun
suatu struktur dasar
kepribadian tertentu.
√ Simpati
Yaitu merupakan keadaan
untuk merasai diri seolah-olah dalam keadaan orang lain
dan ikut merasai apa yang dilakukan,
dialami atau diderita oleh orang lain.
√ Identifikasi
Berjalan lebih jauh
daripada simpati, dimaksudkan bahwa orang dapat ikut merasai
apa yang dirasai orang
lain. Dengan identifikasi seolah-olah
diri kita sendiri menjadi
dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar