BAB II
KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
1.
KOMUNIKASI KESEHATAN
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis
untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat, dengan
menggunakan berbagai prinsip dalam metode komunikasi, baik menggunakan berbagai
prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi interpersonal,
maupun komunikasi massa.
Tujuan utama komunikasi kesehatan adalah perubahan
perilaku kesehatan masyarakat, selanjutnya perilaku masyarakat yang sehat
tersebut akan berpengaruh kepada meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam
program – program kesehatan masyarakat adalah komunikasi antar pribadi dan
komunikasi massa.
1.1.
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi langsung,
tatap muka antara satu orang dengan orang lain baik perorangan maupun kelompok.
Komunikasi ini tidak melibatkan kamera,
artis, penyiar, atau penulis skenario. Kamonikator langsung bertatap muka
dengan komunikan, baik secara individual, maupun kelompok.
Didalam pelayanan kesehatan, komunikasi antar peribadi
ini terjadi antara petugas kesehatan atau health
provider dengan clients, atau
kelompok masyarakat dan para anggota masyarakat. Komunikasi antar pribadi
merupakan pelengkap komunikasi massa. Artinya pesan – pesan kesehatan yang
telah disampaikan lewat media massa (televisi, radio, koran, dan sebagainya)
dapat ditindaklanjuti dengan melakukan komunikasi antar pribadi, misalnya
penyuluhan kelompok dan konseling kesehatan.
Komunikasi antar pribadi dapat efektif apabila
memenuhi tiga hal diantaranya:
a.
Empathy, yakni
menempatkan diri pada kedudukan orang lain (orang yang diajak komunikasi)
b.
Respect terhadap
perasaan dan sikap orang lain
c.
Jujur dalam
menanggapi pertanyaan orang lain yang diajak berkomunikasi
Metode
komunikasi antar pribadi yang paling baik adalah konseling, karena di dalam
cara ini antara komunikator atau konselor dengan komunikan atau klien terjadi
dialog. Klien dapat lebih terbuka menyampaikan masalah dan keinginan –
keinginannya, karena tidak ada pihak ketiga yang hadir.
Proses
konseling ini dapat diingat secara mudah dengan akronim berikut :
G Greet
Client Warmly (menyambut klien dengan hangat)
A Ask
Client About Themselves (menanyakan tentang keadaan mereka)
T Tell
Client About Their Problems (menanyakan masalah – masalah yang mereka
hadapi)
H Help
Clients Solve Their Problem (membantu pemecahan masalah yang mereka hadapi)
E Explain
How To Prevent To Have The Same Problem (menjelaskan bagaimana mencegah
terjadinya masalah yang sama)
R Return
To Follow-Up (melakukan tindak lanjut terhadap konseling)
1.2.
Komunikasi Massa
Komunikasi massa ialah penggunaan media massa untuk
menyampaikan pesan – pesan atau informasi kepada khalayak atau masyarakat.
Komunikasi dalam kesehatan masyarakat berarti menyampaikan pesan-pesan
kesehatan kepada masyarakat melalui berbagai media massa (TV, Radio, media
cetak, dan sebagainya) dengan tujuan agar masyarakat berperilaku hidup sehat.
Dalam perkembangannya, komunikasi massa tidak hanya
terbatas pada penggunaan media cetak dan media elektronik saja, melainkan
mencakup juga pengguaaan media tradisional. Komunikasi massa dengan menggunakan
media tradisional itu tampaknya lebih efektif, karena sangat erat hubungannya
dengan sosial budaya masyarakat setempat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar