PENGARUH PERKEMBANGAN
TEKHNOLOGI TERHADAP TENAGA
KERJA
Perkembangan tekhnologi yang
kian meningkat saat ini terasa semakin komplek dampaknya, di mana hal ini
memerlukan perhatian tersendiri. Di satu
pihak perkembangan tersebut memberikan manfaat-manfaat dan kemudahan-kemudahan
para tenaga manusia tetapi dilain pihak menimbulkan problema-problema yang
memerlukan suatu penanganan secara cermat. Penanganan-penanganan diperlukan
guna menghadapi perubahan yang menuju pada perkembangan tekhnologi.
Di abad sekarang
ini, peranan tekhnologi dalam industri terasa semakin mendominir berbagai jenis
pekerjaan dan kegiatan. Hampir semua
sektor kegiatan. Tekhnologi dalam
mengatasi hal-hal diluar kemampuan manusia sangatlah wajar, dan sudah
seharusnya, seperti tekhnologi kedokteran, komputer, penerbangan dll. Yang jelas merupakan sumbangan yang sangat
besar bagi manusia dan kemanusiaan.
Tetapi disudut
lain, terutama berkaitan dengan arti tekhnologi sebagai bagian dari gejala
sejarah dan peradaban manusia, mengisyaratkan kontroversi antara superioritas
tekhnologi sebagai alat bantu dengan eksistensi manusia sendiri sebagai makhluk
budaya. Kontroversi yang timbul semakin
besarnya kecenderungan untuk menggantungkan kepercayaan kepada mesin-mesin dari
pada sumber daya manusia. Ini sangat jelas
terlihat pada produk tekhnologi sebagai subtitusi sumber daya manusia (robot,
mesin, dll), dan hal ini banyak digunakan oleh Negara-negara maju (revolusi
industri di Eropa, restorasi Mei ji di Jepang, dll),
Kedua implikasi
ini, merupakan dua titik sentral yang mengisyaratkan tidak mudahnya alternatif tekhnologi dapat diterima dan diterapkan
disetiap Negara, khususnya Negara berkembang yang sumber daya manusianya
melimpah seperti Indonesia. Pembangunan Indonesia, memang memerlukan
tekhnologi, tetapi tekhnologi yang tentu saja aman dalam pemakaian, tidak
mengganggu kesehatan lingkungan dll. Dan
yang paling penting sejauh mungkin pilihan tekhnologi tidak boleh bertentangan
dengan kebijaksanaan pembinaan sumber daya dan angkatan kerja yang ditetapkan pemerintah,
seperti pilihan terhadap tekhnologi yang bersifat substitusi tenaga manusia
secara besar-besaran.
Penggunaan
tekhnologi dan mesin-mesin yang mampu menggantikan tenaga manusia dalam jumlah
besar, juga amat bertentangan dengan pandangan hidup pancasila yang menempatkan
sesuai dengan harkat dan martabatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar